Pati — Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati jenjang Sarjana (S1) dan Magister (S2) menyelenggarakan Nadwah ‘Alamiyah dalam rangka memperingati Hari Bahasa Arab Sedunia (19 Desember ) yang dilaksanakan pada Kamis, 25 Desember 2025. Kegiatan ini mengangkat dua tema utama, yakni kajian historis pembelajaran bahasa Arab di Indonesia serta pengembangan pembelajaran berbasis teknologi kecerdasan buatan.
Tema pertama bertajuk
تاريخ تعليم قراءة الكتب في إندونيسيا من عصر المعاهد السلفية إلى الوقت الحاضر
“Jejak Historis Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia: dari Era Pesantren Salaf hingga Era Sekarang”
yang disampaikan oleh Dr. Agus Jauhari sebagai narasumber.
Dalam pemaparannya, Dr. Agus Jauhari menjelaskan bahwa pembelajaran bahasa Arab di Indonesia telah mengalami perjalanan panjang sejak era pesantren salaf hingga memasuki ranah pendidikan modern dan akademik. Pada masa pesantren salaf, pembelajaran bahasa Arab berfokus pada kemampuan membaca dan memahami kitab kuning sebagai inti pendidikan keislaman. Metode bandongan dan sorogan menjadi ciri khas yang membentuk kemampuan membaca teks Arab tanpa harakat secara mendalam.
Memasuki era modern, pembelajaran bahasa Arab mengalami pergeseran seiring hadirnya sistem pendidikan formal dan perguruan tinggi. Bahasa Arab tidak lagi semata diposisikan sebagai alat membaca kitab turats, tetapi juga berkembang sebagai bahasa akademik yang mencakup analisis kebahasaan, pemahaman kontekstual, serta kajian kritis terhadap teks.
Sementara itu, tema kedua bertajuk
تطوير البرنامج التعليمي القائم على الذكاء الاصطناعي لتحسين مهارات القراءة
“Pengembangan Program Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Buatan untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca”
disampaikan oleh Dr. Khalid Ibrahim An-Namlah, Ketua Dewan Pengawas perusahaan pengembang teknologi pendidikan berbasis kecerdasan buatan dari Arab Saudi.
Dalam sesi ini, Dr. Khalid Ibrahim An-Namlah memperkenalkan Al-Fatihah Application, sebuah aplikasi pembelajaran yang dirancang khusus untuk membantu penutur bahasa Indonesia membaca Surah Al-Fatihah dengan pelafalan yang benar melalui pemanfaatan kecerdasan buatan. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur pembelajaran pelafalan ayat per ayat melalui video qari, latihan membaca pada tingkat kata dan ayat, penjelasan kesalahan bacaan yang umum terjadi, terjemah dan tafsir ringkas Al-Fatihah, sistem koreksi bacaan otomatis berbasis AI, serta sertifikat digital bagi pengguna yang lulus uji kelayakan bacaan.
Keunggulan utama aplikasi ini terletak pada sistem koreksi bacaan otomatis. Pengguna dapat merekam bacaan Al-Fatihah, kemudian sistem akan mendeteksi kesalahan pelafalan secara langsung, menjelaskan letak kesalahan, dan memberikan latihan perbaikan secara bertahap. Dr. Khalid juga memaparkan tahapan pengembangan aplikasi, mulai dari pengumpulan lebih dari 7.000 rekaman bacaan Al-Fatihah dari penutur Indonesia, analisis linguistik dan audio, hingga tahap uji coba dan evaluasi pengguna.
Nadwah ‘Alamiyah ini dihadiri oleh mahasiswa PBA IPMAFA jenjang S1 dan S2, dosen PBA, serta peserta dari berbagai lembaga pendidikan, di antaranya santri Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda, siswa Manahijul Huda Ngagel, dan siswa PGIP Hadiwijaya. Kegiatan berlangsung dengan antusiasme tinggi, ditandai dengan partisipasi aktif peserta dalam sesi pemaparan dan diskusi.
Melalui kegiatan ini, PBA IPMAFA S1 dan S2 berharap dapat memperkuat wawasan historis pembelajaran bahasa Arab sekaligus mendorong inovasi pengembangan pembelajaran bahasa Arab dan Al-Qur’an berbasis teknologi, sehingga mampu menjawab tantangan pendidikan di era digital tanpa meninggalkan akar tradisi pesantren.


